Berita Timur Tengah Terbaru Israel Kembali Usir Pengungsi Suriah

zul
0

Berita Timur Tengah terbaru saat ini menyoroti para pengungsi Suriah yang dihalau menjauhi perbatasan. Puluhan pengungsi Suriah yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak  ditolak oleh tentara Israel ketika mereka berusaha mendekati pagar perbatasan di sepanjang Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Mereka adalah sebagian dari puluhan ribu warga Suriah yang telah tiba di dekat perbatasan selama sebulan terakhir, setelah pertempuran baru di sepanjang provinsi selatan Deraa dan Quneitra. 

Para pengungsi Suriah berhenti sekitar 200 meter dari pagar, sebelum seorang tentara Israel memerintahkan mereka pergi. "Anda berada di perbatasan Negara Israel. Kembalilah, kami tidak ingin menyakiti Anda," serdadu itu berteriak dalam bahasa Arab melalui pengeras suara di kerumunan, seperti yang ditayangkan Reuters. Para pengungsi pun  berjalan kembali dengan perlahan menuju perkemahan IDP. Beberapa berhenti di tengah jalan dan melambai-lambaikan kain putih ke arah perbatasan Israel, berusaha agar mereka dapat melintasi perbatasan. "Kembalilah sebelum sesuatu yang buruk terjadi. Jika Anda ingin kami membantu Anda, kembalilah," kata perwira tentara Israel itu kepada kerumunan, "Segeralah bergerak."

Menurut penuturan Lama Fakih, wakil direktur divisi Timur Tengah dan Afrika Utara di Human Rights Watch kepada Al Jazeera, baik pemerintah Israel dan Yordania memiliki kewajiban untuk tidak menolak para pencari suaka. "Puluhan ribu orang yang mengungsi melarikan diri dari pemboman dan konflik," kata Fakih. "Mereka tinggal di daerah-daerah dengan iklim yang ekstrim tanpa tempat tinggal memadai, tanpa bantuan kemanusiaan yang memadai. Lalu meskipun kondisi yang mereka hadapi sangat memprihatinkan, baik pemerintah Israel dan Yordania tidak mengizinkan pencari suaka ini untuk mencari perlindungan dengan melintasi perbatasan. "

Situs matamatapolitik.com mengutip dari Al Jazeera yang melaporkan dari Dataran Tinggi Golan, bahwa ratusan atau lebih warga Suriah yang berkumpul di sepanjang perbatasan pada hari Selasa tidak punya tempat lain untuk pergi. Walaupun Israel dan Yordania menyediakan beberapa tenda untuk para pengungsi, ada kekhawatiran tentang situasi kehidupan mereka. Para pengungsi harus menghadapi peningkatan suhu serta masalah sanitasi dan air, selain ketakutan karena  pemerintah mengambil alih desa-desa tempat mereka tinggal.

PBB memperkirakan bahwa 160.000 warga Suriah telah mengungsi dari negara mereka karena kericuhan akhir-akhir ini, sebagian besar dipicu oleh pemerintah Suriah dan sekutu-sekutunya dari Rusia yang berusaha merebut kembali wilayah yang dikuasai pemberontak di selatan. Masih menurut Fakih, respon Israel terhadap penderitaan pengungsi Suriah di Dataran Tinggi Golan tidak manusiawi. “Ada keprihatinan serius bagi penduduk yang terusir di Suriah,” ujarnya.

Walaupun Israel memberikan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi di kamp-kamp di dekat perbatasan Israel-Suriah, tetapi para pengungsi tetap tidak akan diizinkan  masuk ke wilayah Israel. Dapatkan berita Timur Tengah terbaru lainnya di matamatapolitik.com
Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top