hihi tetapi bagi anda yang lebih menyukai travel kelotok, maka itupun tak menutup kemungkinan, anda bisa berangkat dari jembatan samping Ramayana dulu, naah disana adalah pelabuhan menuju tamban kalau anda lebih suka menggunakan kelotok…
dalam perjalanan, anda akan melewati persawahan, sungai, dan rumah-rumah penduduk
Sasaran yang kami tuju adalah PAL 9..hoho karena keluarga yang akan kami tuju bertinggal disana, dalam perjalanan anda akan bertemu dengan pedagang buah-buahan, yahh beli buah disana terasa lebih segar…cee ileeh
Ada juga mesjid besar yang kan memudahkan anda untuk beribadah dalam perjalanan
Yaa mungkin daerah sini tidak terdapat tempat wisata alamnya, hanya sensasinya saja yang berbeda dengan kehidupan kota, kalau malam penuh dengan nyamuk, kemudian subuh-subuh anda akan mendengar suara mesin kelotok berlalu-lalang, hehe dan masih alami banget, karena kalau mau buah tinggal petik sendiri.
Itu sedikit cerita tentang Tamban, karena Tamban adalah daerah kelahiran Ayah saya, jadi sayalah yang menjadi delegasi untuk bersilaturahmi kesini, dan mungkin banyak dari kawan yang belum pernah ke Tamban, okee it’s a little story of Tamban…heee kapan anda ke Tamban !!!!
tamban.....hmmmm...jadi ingat....waktu di pal 20, setelah bakalotok mulaai mitra plaza...sampai d tamban jalan kaki ke Palimer, hehehehehe....
BalasHapusmantap sekarang dah berubah ya?
dimana boi ??
BalasHapusyaahhh...ada kemajuan mas..hehe dan begitulah tamban, dengan khasnya sungai dimuka jalan...hehe
BalasHapusdi BJM ai nah...hehe situ dimana jua?
BalasHapusDi Tamban, pal 7, samping SMP, ada kai Tuha penunggu Tamban, digelari kai janggut naga alias kai ibramsyah amandit. Ilangi bila kahausan... hehe.
BalasHapusBalum suah nah lagi ke Taiwan :) he
BalasHapusckckckckck tahu nya situ di tamban, urang tamban kah? hehehe
BalasHapusckckckckck jdi bingung jwab apa nah,,,,,,masalahnya situ muha sudah kya orang taiwan pang...hahaha
BalasHapus